Karyawan RS PKU Aisyiyah Jepara Menerima Pelatihan BHD
![]() |
Pelatihan Bantuan hidup dasar di RS PKU Aisyiyah Jepara |
JEPARA - RS PKU Aisyiyah Jepara melaksanakan kegiatan pelatihan IHT (In House Training) dan sosialisasi serta tentang sasaran keselamatan pasien, BHD ( Bantuan Hidup Dasar ) dan Code Blue yang terbagi menjadi 2 gelombang.
Pelatihan BHD ini diikuti oleh karyawan dan karyawati rumah sakit baik medis maupun non medis di RS PKU Aisiyah jalan Brigjen Katamso 18 Panggang Jepara untuk memutakhirkan/ update pengetahuan mengenai BHD, SKP dan PPI. Sabtu 28/1/2023 M, 5 Rajab 1444 H.
Materi Sasaran Keselamatan Pasien dipaparkan oleh Umi Kulsum S.Keb sebagai ketua tim SKP menjelaskan tentang informasi tentang 6 sasaran keselamatan pasien yang harus dilaksanakan dan diterapkan oleh semua karyawan sebagai bentyk inplementasi dan pelaksanaan patien safety dilingkungan RS PKU Aisiyah Jepara.
![]() |
Pelatihan penyegaran BHD karyawan RS PKU Aisyiyah Jepara |
Pada Pelatihan Bantuan Hidup Dasar (BHD) Materi diisi oleh dr. Syarif Maulana dokter RS PKU Aisiyah Jepara, diberikan pengetahuan teknik untuk memberikan bantuan resusitasi jantung dan paru, " di saat kita berada dalam suatu kondisi dimana belum ada bantuan medis tiba. Tujuan dari adanya pelatihan ini juga adalah untuk dapat mengenali dan memberikan penangan awal yg bs dilakukan oleh seluruh karywan ketika trjadi kegawatan ditempat yg tidak terduga.pelatihan yang diberikan meliputi penanganan gangguan jalan napas, memberi bantuan pernapasan, dan resusitasi jantung paru, Masing-masing peserta mempraktikkan cara RJP (Resusitasi Jantung Paru). terang dr. Syarif.
Hal penting lainnya yang perlu kita ketahui dan pahami adalah mengenai penanggulangan dan pencegahan infeksi (PPI) terutama penerapannya dalam kehidupan kita sehari-hari dan pada saat berada di lingkungan kerja rumah sakit yang lebih mudah terpapar infeksi kuman/ virus.
" Harapan kedepannya, berbekal ilmu yang didapat dari pelatihan-pelatihan tersebut karyawan dan karyawati RS PKU Aisyiyah Jepara mampu untuk menjadi SDM yang berkualitas dan cepat tanggap terhadap situasi kegawatdaruratan yang berkaitan dengan keselamatan pasien", pungkas dr. Syarif. (Edi sulton)