PATI — Setelah beberapa tahun vakum dari dunia keaktoran, Aan akhirnya kembali dengan semangat baru. Namun kali ini, bukan sekadar tampil di depan kamera. Ia membawa misi besar untuk menghidupkan kembali perfilman berbudaya di Pati lewat komunitas kreatif yang ia dirikan, Kades Film.
Misi Aan dalam Mengangkat Perfilman Lokal
Aan, yang kini berperan ganda sebagai aktor sekaligus sutradara Pati, fokus mengembangkan karya film yang tak hanya menghibur, tetapi juga mendidik generasi muda.
Melalui pesan moral dan nilai budaya dalam setiap produksi, Aan ingin mengajak milenial serta Gen Z agar lebih cerdas dan bijak menghadapi arus modernisasi yang serba instan.
“Budaya adiluhung bangsa ketimuran jangan sampai luntur. Film harus jadi medium edukasi dan pelestarian budaya,” ungkap Aan dengan penuh keyakinan.
Tak hanya itu, Aan juga menekankan pentingnya menghadirkan cerita lokal Pati ke layar lebar, agar masyarakat luas mengenal kekayaan nilai dan karakter bangsa dari akar rumput.

Kades Film, Gerakan Kreatif dari Pati
Untuk mewujudkan visi tersebut, Aan menggandeng sejumlah anak muda berbakat dan membentuk rumah produksi bernama Kades Film (Karya Desa Film). Kades Film tumbuh dari komunitas “Kampung Film” di Kota Pati . wadah kolaborasi yang memupuk talenta, ide, dan cinta terhadap perfilman lokal.
Dalam tiga tahun terakhir, Kades Film Pati berhasil menunjukkan perkembangan pesat. Mereka mendirikan:
- Studio Keaktoran Sekar Jagad, tempat pembinaan aktor lokal dengan penguatan karakter budaya.
- Studio Alam Lereng Muria, lokasi syuting alami yang menampilkan keindahan khas Pati Utara.
Langkah ini membuktikan bahwa perfilman daerah bisa berkembang mandiri dengan semangat gotong royong.
Semangat Ajur Ajer dalam Berkarya
Keberhasilan Aan dan tim Kades Film tak lepas dari filosofi Jawa “Ajur Ajer” — semangat melebur dalam kebersamaan.
Bagi mereka, dunia film tidak hanya tentang popularitas, tetapi juga wadah membangun persatuan dan kesatuan di antara insan kreatif.
“Semoga semangat Ajur Ajer mampu memupuk rasa persatuan demi perfilman Indonesia yang berbudaya dan berkarakter,” tutur Aan.
Dengan filosofi ini, mereka berharap bisa menginspirasi banyak komunitas daerah lain untuk berani mengekspresikan budaya lokal lewat sinema.
Harapan untuk Perfilman Indonesia
Kebangkitan Aan dan hadirnya Kades Film Pati menjadi bukti bahwa perfilman berbudaya dapat tumbuh dari daerah, bukan hanya dari kota besar.
Karya mereka menjadi angin segar bagi perfilman Indonesia, menghadirkan narasi yang lebih berkarakter, edukatif, dan membumi.
Dari Pati, semangat perfilman berbudaya itu kembali hidup membawa harapan baru bagi dunia sinema Indonesia.
( @ries)



























