BANYUMAS – Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Banyumas melalui Majelis Pendidikan Kader dan Sumber Daya Insani (MPK–SDI) sukses menggelar Baitul Arqam 2025 pada 1–2 November 2025 (10–11 Jumadil Awal 1447 H) di Balai Diklat Baturraden.
Kegiatan strategis ini di ikuti 34 peserta yang terdiri atas 18 laki-laki dan 16 perempuan. Mereka berasal dari berbagai Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) bidang kesehatan dan sosial, seperti RSI Purwokerto, Klinik Muhammadiyah 1 Purwokerto Barat, dan RS PKU Amanah Muhammadiyah Sumpiuh. Selain itu, beberapa panti asuhan Muhammadiyah dari Sokaraja, Purwokerto, dan Ajibarang juga turut berpartisipasi
Acara Baitul Arqam PDM Banyumas di buka dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an oleh Immawati Fatma, kemudian di lanjutkan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Mars Muhammadiyah.
Selanjutnya, kegiatan di pandu oleh Immawati Fidela sebagai MC. Ketiganya merupakan kader tangguh dan berprestasi dari IMM Korkom Ahmad Dahlan UIN Prof. KH. Saifuddin Zuhri Purwokerto. Dengan demikian, mereka menjadi simbol keperempuanan berkemajuan dalam gerakan kaderisasi.
Baitul Arqam PDM Banyumas
Baitul Arqam PDM Banyumas 2025 Mengusung tema “Tumbuhkan Kader AUM yang Inovatif, Integratif, dan Kolaboratif dalam Semangat Ber-Muhammadiyah”, kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Ketua PDM Banyumas, KH. Drs. M. Djohar AS, M.Pd. Dalam sambutannya, beliau menegaskan bahwa Baitul Arqam merupakan fondasi utama pembentukan kader berintegritas dan berkomitmen pada Islam Berkemajuan.
Ia menambahkan, kegiatan ini bukan sekadar pelatihan, tetapi juga titik awal memperkuat komitmen dan militansi kader Muhammadiyah di akar rumput. Karena itu, di perlukan sinergi antara MPK–SDI dengan seluruh majelis, lembaga, dan ortom untuk memperkuat peran dakwah di bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi, sosial, dan politik.
Sementara itu, Ketua MPK–SDI PDM Banyumas, Ahmad Husen, M.Sos., menegaskan bahwa Baitul Arqam menjadi proses perkaderan formal yang wajib di ikuti seluruh pimpinan dan pegawai AUM. Menurutnya, kegiatan ini merupakan sarana strategis untuk membentuk kader militan dengan komitmen ideologis yang kuat. Dengan demikian, hasilnya dapat segera di implementasikan di semua lini kepemimpinan.
Peneguhan Regenerasi dan Militansi Kader
Selanjutnya, Wakil Ketua MPK–SDI PDM Banyumas, KH. Fatchul Mundji, S.Ag., M.Si., yang membuka orientasi dan kontrak belajar, menekankan pentingnya regenerasi kader sebagai kunci keberlangsungan dakwah Muhammadiyah. Bahkan, menurutnya, perkaderan Baitul Arqam merupakan program wajib bagi seluruh pegawai AUM dan Aisyiyah. Melalui kegiatan ini, proses kaderisasi akan semakin kuat dan melahirkan pemimpin yang cakap, tangguh, dan membawa perubahan bagi umat.
Selain itu, Master of Training, Herdiyanto, M.Pd., menyampaikan bahwa materi Baitul Arqam berfokus pada penguatan ideologi, sistem perkaderan, dan pengelolaan AUM. Adapun narasumbernya terdiri atas para tokoh Muhammadiyah yang berpengalaman.
- KH. Drs. M. Djohar AS, M.Pd. – Ideologi Bermuhammadiyah
- KH. Mintaraga Erman Surya, Lc., M.A. – Paham Agama dalam Muhammadiyah
- KH. Kahar Muzakki, M.Ag. – Manhaj Tarjih Muhammadiyah
- KH. Dr. Asep Daud Kosasih, M.Ag. – Islam Berkemajuan
- dr. Amin Nurochim, Sp.OG. – Kebijakan MPKU untuk RSMA
- KH. Fatchul Mundji, S.Ag., M.Si. – Orientasi dan Kontrak Belajar.
Di samping sesi ceramah, peserta juga mengikuti small group discussion bertema “Perkuat Ideologi dengan Beramal di AUM Kesehatan”. Kemudian, kegiatan di lanjutkan dengan shalat tahajud, refleksi spiritual, dan penyusunan rencana tindak lanjut yang dipandu MPK–SDI PWM Jawa Tengah.
Pilar Perkaderan Muhammadiyah di Era Global
Pada akhirnya, kegiatan Baitul Arqam menjadi momentum penting bagi regenerasi kader Muhammadiyah di Banyumas. Di tengah derasnya arus globalisasi dan tantangan ideologis, kegiatan ini menjadi jawaban strategis dalam menyiapkan kader tangguh, religius, dan adaptif terhadap perubahan zaman.
PDM Banyumas melalui MPK–SDI menegaskan komitmennya untuk membangun sistem perkaderan yang berkelanjutan dan relevan dengan dinamika masyarakat, Dengan demikian, Baitul Arqam tidak hanya sekadar pelatihan formal, melainkan bagian integral dari strategi dakwah Muhammadiyah menuju masyarakat Islam yang sebenar-benarnya.
Kontributor: Edi sulton
Editor: @ries



























