Merdekajayapos.com JEPARA- Bencana alam kembali terjadi pada akhir Februari 2022 ini. Angin Puting Beliung terjadi di desa Tedunan kecamatan Kedung dan Desa Ujungpandan kecamatan Welahan ini terjadi saat masyarakat hendak melaksanakan shalat subuh. Namun ketika terdengar suara azan Subuh angin puting beliung mereda.
Rumah yang diterjang angin puting beliung |
Teriakan – teriakan takbir hingga minta tolong dari warga yang terdampak bersahutan. Angin puting beliung ini berakhir ketika masuk waktu subuh sekitar pukul 4.30 WIB hari Senin 28/2/2022.
Masyarakat langsung berhamburan keluar rumah untuk melihat keadaan lingkungan dan kerusakan kerusakan rumah. Namun ketika terdengar suara azan Subuh angin puting beliung mereda.
Angin Puting Beliung ini menerjang desa Ujungpandan kecamatan Welahan Jepara, desa yang lokasinya paling ujung selatan dan berbatasan dengan kabupaten Demak.
“Belum dihitung secara terperinci, tapi langsung listrik padam, meski masih hujan angin puting beliung ini terjadi sebelum azan Subuh, pas ada azan Subuh Alhamdulillah angin puting beliung berhenti” tutur Wawan Hafidz Ketua RT 07 RW 03 Ujungpandan Welahan Jepara.
Hafiz juga belum memastikan kerugian belum dihitung secara terperinci, karena ada dua RT yang cukup parah dengan prosentase kerusakan atap rumah sekitar 60% hingga 70% terjadi di wilayah RT.06 RW. 02 dan RT.07 RW. 03 dan terjadi korsleting pada gardu listrik yang sebabkan listrik masih padam.
Genting beterbangan terkena angin puting beliung |
Kejadian hujan lebat dan angin juga terjadi di desa Tedunan , Kedung Jepara.
” Alhamdulillah hanya genting- genting yang beterbangan, tidak sampai merubuhkan rumah, meskipun banyak pohon pisang yang tumbang” demikian kata Rishoful Ghoni ketua RT. 02 RW. 01 desa Tedunan Kedung Jepara.
Rishoful Ghoni mengatakan hampir 60 % rumah di desa Tedunan mengalami kerusakan dibagian atap rumah. Saat berita ini diturunkan, cuaca masih hujan.
Melihat cuaca yang ekstrim ini masyarakat Jepara diminta tetap waspada dan selalu siaga jika ada kejadian yang tidak diinginkan. (Edi sulton).