JEPARA Merdekajayapos.com – Banyak sisa kain dari pabrik konveksi yang tidak terpakai dan menjadi limbah yang susah diurai atau diolah. Seorang warga Desa Damarjati memanfaatkan Kain sisa pabrik menjadi beraneka macam produk diantaranya adalah pakaian jadi.
Zaenuri saat memamerkan produksi karya ciptanya |
Manfaatkan Kain Sisa Produksi Pabrik Garmen
Zaenuri pria asal dukuh Mbego Desa Damarjati kecamatan Kalinyamatan Jepara tergerak hati untuk mengubah limbah kain sisa sisa pabrik garmen yang tidak terpakai untuk menjadi bahan produk pakaian jadi dan bernilai ekonomi.
” Awal mula kain sisa pabrik garmen ini dibakar untuk bahan bakar pembuatan gula merah, kebetulan kan bapak saya punya penggilingan tebu yang mengolah tebu menjadi gula merah. Bagi saya kain ini kan masih bagus, alangkah baiknya kalau dibuat untuk topi atau kopiah atau jaket anak-anak”, terang Zainuri. Senin 11/7/2022.
karyawan Zaenuri di rumah produksi |
Kain Sisa Produksi Pabrik Hasilkan Produk Pakaian Jadi
Suami dari Nurul Isnaini ini bermodal dari penjualan uang seserahan pernikahan memulai usahanya. Sebelumnya Zaenuri berjualan hijab dengan keliling pada tahun 2016 setelah menikah.
” Dengan modal pinjam uang seserahan untuk istri saya, tahun 2017 saya membuat celana lotto dari bahan kain sisa pabrik garmen ini. kemudian saya kembangkan membuat songkok atau kopiah maiyah atau bisa terkenal dengan kopiah cak Nun, selain itu juga untuk jaket anak-anak “, Imbuh Pria yang juga Bayan Desa Damarjati.
Dalam menjalankan usaha ini Zaenuri dibantu istrinya dan karyawannya. Disinggung mengenai kendala dalam usaha ini Zaenuri mengaku kesulitannya soal tenaga kerja. ” Agak sulit untuk mencari karyawan sekarang karena banyak yang bekerja di pabrik. Namun itu bukan persoalan, semua ada kurang dan lebihnya, memang dari banyaknya pabrik sudah tentu banyak orang lebih memilih kerja di pabrik daripada di usaha rumahan. Namun itu bukan masalah toh dari adanya pabrik pun ada barang sisa yang bisa dimanfaatkan. kebanyakan karyawan saya anak sekolah khususnya yang bagian pemasaran. Saya tidak membatasi atau melarang karyawan saya untuk keluar dan memilih kerja di pabrik. Bahkan ada karyawan saya yang saya masukkan ke pabrik juga jadi satpam”, terang Ayah dari Reyhan.
Saat ini Zaenuri mempunyai sekitar 30an karyawan baik itu yang bagian produksi maupun penasaran. Dari usaha ini Zaenuri bisa mengurangi pengangguran di Desa Damarjati khususnya di dukuh Mbego.
” Ya Alhamdulillah dari usaha ini banyak anak yang bisa mendapatkan penghasilan, yang usai sekolah bisa mendapatkan penghasilan dari jualan daring / online barang saya”, papar Zaenuri.
Edi sulton