JEPARA – Se usai penutupan Jambore Kokam pemuda Muhammadiyah Jepara VII Tahun 2024, Perwakilan anggota Kokam pemuda Muhammadiyah (PDPM) Jepara melakukan ziarah ke makam komandan Kokam legendaris era awal abad 21 asal Desa Sumanding. Ahad 30/6/2024 M, 23 Dzulhijah 1445 H.
” Saya dengan beberapa perwakilan anggota Kokam PDPM Jepara, se usai acara jambore menyempatkan untuk berziarah ke makam almarhum Bapak Purwo Cahyono komandan Kokam legendaris jepara awal abad 21 di Makam Ngerco Dukuh Putat Desa Sumanding, dengan di dampingi ibunda Almarhum pak Purwo Cahyono , ibu Karsih dan anaknya almarhum mas Agung. Kami berdoa yang di pimpin ustaz Edy Purwanto dari Kokam Nalumsari Jepara dengan penuh hikmat,” terang Kokam senior Jepara Burhanuddin . Senin 1/7/2024 M, 24 Dzulhijjah 1445 H.
Burhanuddin mewakili anggota Kokam PDPM Jepara menyampaikan terimakasih kepada keluarga Purwo Cahyono yang telah mendampingi berziarah dan berdoa di makam Purwo Cahyono komandan Kokam legendaris awal abad 21 sekaligus mengenang jasanya.
Purwo Cahyono Komandan Kokam Legendaris Awal Abad 21
Purwo Cahyono menjadi komandan Kokam legendaris Jepara pada awal abad 21 antara tahun -+ 2002 -2006. ” Beliulah pemberi semangat pada waktu jambore Kokam Jateng di Wonosobo dengan mengirim personil Kokam -+ 200 orang, Kokam Jepara dengan sebutan kokam Jagal Abilawa , dengan balik dari jambore Wonosobo membawa beberapa piala hasil membawa kemenangan di beberapa lomba. semoga amal baik beliau di terima oleh Allah dan di ampuni dosa dan salahnya Aamiin”, ujar Burhanuddin.
Hal senada juga di ungkapkan oleh Slamet Wijayanto anggota Kokam asal Nalumsari, Slamet Wijayanto mengaku bahwa Purwo Cahyono komandan Kokam Jepara legendaris era awal Abad 21 ini adalah sosok panutan dan penuh dedikasi. ” Beliau ini orang baik , melakukan ziarah terhadap orang yang berperan penting terhadap perkembangan Kokam ini penting. Dalam ziarah ini juga mengandung unsur spiritual bahwa kapan pun Kokam saat ini akan menyusul Bapak Purwo menghadap yang maha Kuasa”, terang Slamet Wijayanto.
Slamet Wijayanto juga menjelaskan bahwa kegiatan ini juga menepis anggapan bahwa Kokam milik Muhammadiyah anti terhadap ziarah, karena sesuai Putusan Tarjih Muhammadiyah pun ziarah kubur itu di syariatkan atau sunah.
Kontributor: Edi sulton
Editor: @ries