Kudus – Tim Dosen Universitas Muhammadiyah Kudus (UMKU) yang tergabung dalam Penelitian dan pengabdian kepada masyarakat (LPPM UMKU) mengidentifikasi peran ayah dalam kehidupan remaja. Penelitian sekaligus pengabdian ini di lakukan untuk mengetahui dampaknya pada kesehatan mental remaja.
Tidak hanya itu, tim dosen UMKU juga memberikan penyuluhan/edukasi tentang Positive Self Branding kepada para remaja. Edukasi tersebut di berikan kepada siswa SMA N 2 Kudus pada akhir Juli 2024.
Keterlibatan ayah dalam membantu membesarkan anak turut berkontribusi dalam perkembangan kognitif, intelektual, perilaku, peran gender, dan iman remaja.
Ketua tim Ns. Ashri Maulida R., M.Kep menyebutkan pentingnya peran ayah dalam membentuk kepribadian anak remaja. “Jika ayah tidak terlibat dalam pengasuhan anak baik secara fisik maupun psikis akan mengakibatkan dampak psikologis yang mendalam” katanya. Sabtu (31/8/2024 M, 26 Safar 1446 )
“Masalah yang mungkin di rasakan ketika peran ayah minim antara lain perasaan malu (embarrassment), rendah diri (low self-esteem), marah (anger), dan kesepian (loneliness) yang bisa mengakibatkan gangguan hubungan dengan lawan jenis dan menghasilkan perilaku seksual yang tidak sehat” tambahnya menjelaskan.
Untuk Mengantisipasi minimnya peran ayah khususnya pada usia remaja, Jauhar, M.Kep memperkuat positive self branding dengan memberikan Edukasi interaktif.
Pentingnya Membangun Positif Self Branding Remaja Milenial
Ia memberikan tips kunci sukses positif Self Branding untuk remaja milenial di era digital antara lain (1) Melihat dan membentuk nilai positif di dalam diri (2) Menjadi apa adanya (3) Aktif melakukan upgrading diri dengan mencoba berbagai hal baru (4) Bijak dalam menggunakan sosial media/tidak memposting sesuatu yg menimbulkan citra negatif.
Menurutnya cara cara praktis positive Self Branding remaja milenial di era digital di atas mampu meningkatkan kepercayaan diri, seperti berpikir positif, mengelola citra diri di media sosial, dan memahami nilai-nilai personal yang bisa di jadikan kekuatan dalam branding diri.
Apresiasi di tunjukkan oleh Kepala Sekolah SMA N 2 Kudus Nur Afifudin, S.Pd., M.Pd. Ia menyambut semangat kegiatan penelitian dan pengabdian tersebut.
“Saat ini belum ada upaya yang optimal untuk meningkatkan kesadaran pada remaja dalam mebentuk personal branding yang positif, Melalui edukasi interaktif tentang peningkatan self branding dan menyisipkan pendidikan moral dan kegiatan budaya di sekolah adalah jalan untuk meningkatkan kepercayaan diri remaja di sekolah” ungkapnya. (AR)