Rektor UMKU Dr. Ns. Rusnoto |
KUDUS – Universitas Muhammadiyah Kudus ( UMKU) menyelenggarakan Lokakarya/workshop Evaluasi Kurikulum Program Studi Pendidikan Profesi Apoteker. Kegiatan ini berlangsung selama dua hari di Ruang Serbaguna UMKU Kamis – Jumat, 12- 13/01/2023 M, 20-21 Jumadil Akhir 1444 H.
Workshop Evaluasi Kurikulum Prodi Profesi Apoteker
Hadir dalam kegitan Workshop Evaluasi Kurikulum Prodi Profesi Apoteker Ketua APTFI Prof. Dr. apt. Daryono Hadi Tjahjono, Wakil Sekretaris bidang pendidikan Prof. Dr. Dyah Aryani Perwitasari, M.Sc, Ph.D, dan bidang standar PPI AI Dr. apt. Tiana Melinda, M.Si. Lokakarya/workshop ini diselenggarakan sebagai wujud komitmen kampus dalam menyiapkan SDM apoteker yang memiliki kompetensi unggul. Hal tersebut tidak lepas dari tantangan era globalisasi saat ini, dimana perguruan tinggi dihadapkan pada tantangan agar menghasilkan sumber daya manusia yang mampu berperan secara global.
Hasil dari kajian ilmiah ini juga memberikan pengaruh positif pada keseluruhan proses pendidikan dari rancangan kurikulum, perumusan tujuan dan capaian pembelajaran, strategi pendidikan, rancangan metode pembelajaran, prosedur penilaian dan lingkungan pendidikan di Universitas Muhammadiyah Kudus.
Acara yang berlangsung secara luring ini dibuka langsung oleh Rektor UMKU Dr. Rusnoto, SKM., M.Kes (Epid). “Terimkasih kehadiran Prof. Dr. apt. Daryono Hadi Tjahjono, Prof. Dr. Dyah Aryani Perwitasari, M.Sc, Ph.D, dan Dr. apt. Tiana Melinda, M.Si, Evaluasi ini dihrapkan dapat menjadi lompatan kemajuan Prodi PSPA secara signifikan, dengan Lokakarya/workshop ini kita berupaya menyamakan pandangan atas perkembangan dunia kefarmasian baru-baru ini sehingga diharapkan mampu menghasilkan poin-poin penting untuk kita tindaklanjuti”, ungkap Rektor UMKU.
Lokakarya evaluasi program studi Pendidikan profesi apoteker UMKU |
Rektor juga mengingatkan pentingnya mensyukuri pendirian prodi ini sebab belum banyak universitas yang memiliki Prodi Pendidikan Profesi Apoteker.
“Kita tentu ingat bahwa perkembangan prodi ini tidak lepas dari laju kemajuan kampus dari waktu ke waktu, mulai dari status SPK,AKPER, AKKES, STIKES hingga Universitas, dan PSPA ini terhitung prodi yang masih berusia muda, dan kemarin baru saja melaksanakan sumpah profesi apoteker yang pertama kalinya, meskipun prodi PSPA kami ini masih tergolong baru, namun UMKU telah menjalin kerja sama dengan 63 lahan praktik PSPA yang terbagi dalam 7 bidang, antara lain yaitu apotek, rumah sakit, puskesmas, pedagang besar farmasi, industri farmasi, industri obat tradisional dan klinik herbal, Prodi PSPA UMKU juga ditunjang dengan adanya 112 preseptor yang siap membimbing dan mendampingi proses pembelajaran” tambahnya.
Ketua APTFI juga memberikan sambutan dalam aara pembukaan Lokakarya tersebut.
” Bahwa tantangan di Prodi Pendidikan Profesi Apoteker di Indonesia secara umum yaitu banyaknya PT yang memiliki Prodi S1 Farmasi tapi belum diimbangi dengan jumlah keberadaan Prodi Profesi Apoteker, sehingga untuk memenuhi standar pada Prodi S1 Farmasi maka dibutuhkan masukan-masukan, salah satunya evaluasi dan revisi agar kurilulum yg digunaan bisa mengikuti perkembanagan kebutuhan di lahan” ujar Prof. Dr. apt. Daryono Hadi Tjahjono.
Edi sulton