KUDUS– UII dan UMKU bicara soal kebutuhan SDM manajemen aset di Indonesia. Program studi ( prodi) teknik industri Fakultas teknologi industri (FTI) Universitas Islam internasional ( UII) Yogyakarta mengadakan seminar di Kudus dengan mengambil tema ” Kebutuhan SDM di Bidang Manajemen Aset Meningkat Pesat di Indonesia”
Dalam seminar bersama UII dan UMKU bicara soal kebutuhan SDM manajemen aset di indonesia ini menghadirkan narasumber
- Ir. Winda Nur Cahyo., ST., MT., Ph.D., IPM . Ketua Program Studi Teknik Industri, Program Magister FTI UII Yogyakarta
- Nunung Agus Firmansyah, S.T., M.T. Ketua Program Studi Teknik Industri, Universitas Muhammadiyah Kudus.
Nunung Agus Firmansyah dalam seminar membahas tentang diskusi terkait Kebutuhan SDM di Bidang Manajemen Aset Meningkat Pesat di Indonesia di lakukan sebagai rangkaian “kegiatan roadshow dan penguatan kerjasama” yang di lakukan oleh Program Studi Teknik Industri, Program Magister FTI UII ke Program Studi Teknik Industri, Universitas Muhammadiyah Kudus (UMKU). (25 Juli 2024)
” Penguatan kerjasama antar program studi teknik industri sangat di perlukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan persiapan lulusan terbaik. Ini penting mengingat kompleksitas tuntutan industri modern yang memerlukan integrasi berbagai keterampilan teknis dan manajerial”, kata Numung Agus Firmansyah .
Danung sapaan akrab Nunung Agus Firmansyah mengungkap bahwa kolaborasi antar program studi dapat memperkaya kurikulum, menyediakan pengalaman praktis yang lebih baik, dan menghasilkan lulusan yang siap untuk menghadapi tantangan industri masa depan.
Kolaborasi Program Studi Teknik Industri Untuk Hadapi Tantangan Industri Masa Depan
Ia juga menyebutkan bahwa salah satu program kolaborasi adalah program studi lanjutan untuk lulusan program studi Teknik Industri S1 di Universitas Muhammadiyah Kudus (UMKU) dapat melanjutkan ke program S2 di Magister Teknik Industri FTI UII.
“Adapun salah satu tujuannya untuk meningkatkan kualifikasi akademis dan profesional mereka. Hal ini memberikan kesempatan untuk mendalami bidang teknik industri lebih dalam, mempersiapkan mereka dengan keterampilan dan pengetahuan yang di perlukan dalam menghadapi tantangan kompleks di dunia industri saat ini,” pungkas Danung.
Sedangkan narasumber Winda Nur Cahyo mengemukakan bahwa pertumbuhan ekonomi yang pesat di Indonesia telah mendorong peningkatan signifikan dalam kebutuhan akan tenaga kerja di bidang manajemen aset.
Manajemen aset menjadi kunci strategis bagi perusahaan perusahaan untuk optimalkan nilai aset mereka dalam menghadapi dinamika pasar yang semakin kompleks.
” Menurut data terbaru, kebutuhan akan profesional yang terampil dalam manajemen aset, terus meningkat seiring dengan ekspansi perusahaan-perusahaan lokal dan investasi asing di Indonesia. Hal ini tercermin dari meningkatnya jumlah lowongan pekerjaan di sektor ini sebesar 20% dalam dua tahun terakhir, ” kata Winda Nur Cahyo.
Menurut Winda Nurcahyo meningkatnya kompleksitas dan persaingan di pasar global mendorong perusahaan perusahaan untuk memiliki strategi manajemen aset yang kuat,
” semakin besar organisasi akan memiliki aset yang semakin banyak dan komplek. Sehingga organisasi tersebut memerlukan sumber daya tersendiri dalam pengelolaanya. Karena itu, ke depan, banyak perusahaan besar mulai berpikir bagaimana mengelola aset yang komplek secara efektif dan efisien”, imbuh Winda Nur Cahyo.
Dalam konteks ini, profesional yang memiliki pemahaman mendalam tentang manajemen risiko, investasi, dan strategi keuangan sangat di butuhkan.
” Sementara itu, perguruan tinggi harus menyesuaikan kurikulum untuk memenuhi permintaan akan tenaga kerja yang terampil di bidang tersebut”, kata Winda Nur Cahyo.
Namun, tantangan utama yang di hadapi oleh industri ini adalah kesenjangan antara kualifikasi yang di miliki oleh lulusan dan kebutuhan praktis di lapangan.
Untuk mengatasi hal ini, banyak perusahaan mulai kembangkan program pelatihan internal dan bekerja sama dengan perguruan tinggi untuk pastikan bahwa lulusan dapat langsung terjun ke dunia kerja dengan keterampilan yang di butuhkan.
“Dengan prospek yang cerah dan pertumbuhan yang stabil di sektor manajemen aset, maka selain perlunya investasi waktu berupa melanjutkan pendidikan ke tingkat S2 agar mendapatkan keuntungan kompetitif yang signifikan, juga memperkuat kemampuan kepemimpinan dan memungkinkan untuk mengambil peran yang lebih efektif dalam membimbing perusahaan menuju masa depan yang sukses secara berkelanjutan,” pungkas Winda Nur Cahyo.