BREBES – Pesantren Modern Muhammadiyah Boarding School (MBS) Bumiayu tampak berbeda, terasa lebih hidup dari biasanya, Di sudut halaman berdiri dua kotak berwarna hijau pupus pisang yang segar di pandang mata, Sederhana bentuknya, namun kotak itu bukan sembarang kotak. Ia memberi nama Kotak sumbangan Botol Plastik, sebuah inovasi cerdas dan kreatif yang di gagas oleh Pimpinan Ranting Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) SMP MBS Bumiayu. Selasa ( 16/9/2025 M, 23 Rabiul Awal 1447 H)
Suasana peluncuran berlangsung penuh keceriaan. Santri, guru, asatiz, hingga karyawan pesantren MBS Bumiayu berbondong-bondong menyumbangkan botol plastik bekas sambil mendengarkan penyuluhan/edukasi singkat tentang pentingnya menjaga bumi dari sampah plastik.
Ada rasa bangga, ada pula rasa tanggung jawab. Siapa sangka, benda kecil sebuah sampah botol plastik yang sering di anggap remeh ternyata bisa bernilai ibadah dan menyelamatkan lingkungan.
Ubah Sampah Jadi Produk Baru yang Bermanfaat dan Bernilai Ekonomi
Kepala SMP MBS Bumiayu , Bambang Wahyu Supriyanto, MPd menegaskan bahwa gerakan ini bukan sekadar mengelola sampah botol plastik saja melaikan upaya menjaga kebersihan. Lebih dari itu, ia adalah cara menanamkan pencegahan pencemaran lingkungan sejak dini. “Sampah plastik bukan sekadar barang buangan, tetapi bisa diolah menjadi produk baru yang bermanfaat,” ujar Alumni Pascasarjana Uhamka Jakarta.
Nada optimis juga datang dari Ketua PR IPM SMP MBS Bumiayu, Arga Septebiano Rifela. Dengan semangat khas pelajar, ia berharap inisiatif sederhana ini bisa menjadi inspirasi untuk selalu menampilkan pemandangan yang bersih dan sejuk. “Dengan langkah kecil ini, kita bisa menjaga lingkungan dan berkontribusi pada keberlanjutan bumi,” katanya penuh optimisme.
Wakil Kepala SMP MBS Bumiayu bidang Kesiswaan, Yuli Mulyani, SPd menambahkan makna lain setiap botol plastik yang terkumpul berarti ikut menekan pemanasan global dan menyelamatkan bumi dari pencemaran. Lebih jauh lagi, hasil penjualannya akan di salurkan untuk kegiatan pengembangan potensi siswa jelas Alumni Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Jawa Timur.
Kegiatan ini menjadi bukti bahwa langkah sederhana seperti menyumbang sampah plastik dapat memberikan dampak besar untuk lingkungan jika melakukannya bersama-sama.
Penyuluhan lingkungan yang di mulai dari sekolah berbasis pesantren di harapkan membentuk generasi yang lebih peduli pada keberlanjutan bumi.
Kotak besi hijau tempat sampah botol plastik di MBS Bumiayu kini menjadi simbol kecil yang sarat makna. Ia mengajarkan bahwa kepedulian tak selalu berawal dari langkah besar. Kadang, ia lahir dari hal sederhana, seperti botol plastik yang di pungut lalu di sumbangkan.
Dan ketika kita kepedulian sampah botol plastik itu dilakukan bersama, ia menjelma menjadi gerakan besar demi bumi yang lebih lestari dan masyarakat yang lebih sehat.
Kontributor: Edi sulton
Editor: @ries