JEPARA – Yayasan Raka Shima Jungpara melakukan audiensi dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jepara di Ruang Rapat Bupati, Rabu (2/10/2025). Kegiatan ini bertujuan memperkenalkan yayasan yang baru berdiri sekaligus meminta restu serta dukungan dari pemerintah daerah untuk program pelatihan kerja di Jepara.
Pada kesempatan tersebut, Bupati Jepara diwakili oleh Staf Ahli Bupati Bidang Pemerintahan, Hukum, dan Politik (PHP). Selain itu, hadir pula Kepala Disdikpora Kabupaten Jepara, Kepala Bakesbangpol Kabupaten Jepara, serta jajaran pengurus Yayasan Raka Shima Jungpara.
Sementara itu, Ketua Yayasan Raka Shima Jungpara, Rohmadiyanto, menyampaikan bahwa yayasan hadir untuk memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat Jepara dalam pelatihan kerja. Ia menegaskan, saat ini perusahaan membutuhkan tenaga kerja yang mahir, terampil, serta bersertifikasi.
“Yayasan ini akan memberikan bimbingan dan pelatihan kerja bagi warga Jepara agar siap memasuki dunia kerja. Kami ingin mencetak tenaga kerja yang benar-benar mampu mengoperasikan alat sesuai kebutuhan perusahaan,” ujarnya.
Lebih lanjut, Rohmadiyanto menambahkan bahwa pihaknya telah menjalin komunikasi dengan salah satu perusahaan. Perusahaan tersebut, menurutnya, sudah menyiapkan tempat, peralatan kerja, serta tenaga pelatih profesional yang siap mendukung program yayasan.
Kebutuhan Tenaga Kerja Terampil di Perusahaan
Di sisi lain, Pengawas Yayasan Raka Shima Jungpara, H. Agus Widiyo, juga menegaskan pentingnya dukungan dari pemerintah daerah. Menurutnya, sejumlah perusahaan di Jepara membutuhkan lebih dari 1.500 tenaga kerja terampil yang bersertifikasi dan menguasai penggunaan alat kerja. Namun, selama ini banyak perusahaan justru merekrut tenaga kerja terampil dari luar daerah.
“Karena itu, kami memohon arahan dan dukungan dari Pemkab Jepara agar program ini bisa berjalan sesuai tujuan,” jelasnya.
Menanggapi hal tersebut, Staf Ahli Bupati Bidang Pemerintahan Pemkab Jepara menyambut baik inisiatif Yayasan Raka Shima Jungpara. Ia menyebutkan, tingkat pengangguran di Jepara masih berada di angka 3,23 persen sehingga keberadaan program pelatihan kerja ini sangat relevan.
“Inisiatif yayasan ini patut kita dukung karena dapat membantu menyiapkan tenaga kerja yang terampil,” ujarnya.
Lebih jauh, ia juga mendorong yayasan untuk terus bersinergi dengan berbagai pihak.
Dengan adanya kolaborasi tersebut, diharapkan program pelatihan kerja ini dapat berjalan dan angka pengangguran di Jepara bisa ditekan sekaligus meningkatkan daya saing tenaga kerja lokal. (@ries)